Sahabat Mealtime – Besar Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Lambung dan pencernaan. Stres bisa dimaknai reaksi tubuh kita terhadap segala perubahan yang membutuhkan adanya respon atau penyesuaian. Tubuh kita akan bereaksi terhadap setiap perubahan dengan berbagai bentuk seperti : respons mental, fisik, ataupun respon emosional. Stres bisa berasal dari lingkungan kerja, tubuh kita, ataupun dari pikiran kita sendiri.
Meskipun sering dianggap sebagai fenomena psikologis, stres juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik, terutama pada sistem pencernaan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengaruh stres terhadap kesehatan lambung dan pencernaan, serta bagaimana cara mengelola stres untuk menjaga kesehatan pencernaan yang optimal.
1. Mekanisme Stres dan Sistem Pencernaan
Sahabat Mealtime, sistem pencernaan kita sangat sensitif terhadap stres. Pasti kita juga sering alami ketika dalam kondisi stress, maka pola makan kita akan berubah drastic, kadang semakin banyak, kadang kirang atau bahkan lupa makan. Perubahan pola makan ini juga secara langsung berdampak pada pola kebiasaan kinerja lambung kita. Bisa jadi lambung akan di paksa mencerna lebih dari porsi biasanya, atau kadang malah sebaliknya yaitu tidak mendapatkan asupan, karena lupa, tidak sempat makan, tidak nasafu makan dan lainnya.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya memproduksi hormon-hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini memicu respons “fight or flight” yang menyebabkan berbagai perubahan fisiologis dalam tubuh, termasuk pada sistem pencernaan. Beberapa perubahan ini antara lain peningkatan produksi asam lambung, perubahan motilitas usus, dan perubahan dalam cara tubuh menyerap nutrisi.
a. Produksi Asam Lambung
Salah satu Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Lambung adalah peningkatan produksi asam lambung. Ketika tubuh berada dalam kondisi stres, produksi hormon kortisol meningkat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan sekresi asam lambung. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung, yang bisa mengarah pada kondisi seperti gastritis atau bahkan ulkus peptikum (luka pada dinding lambung atau usus duodenum).
b. Motilitas Usus
Stres juga mempengaruhi motilitas atau gerakan usus. Pada beberapa orang, stres dapat memperlambat pergerakan makanan melalui usus, yang menyebabkan sembelit. Pada orang lain, stres dapat mempercepat motilitas usus, menyebabkan diare. Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome/IBS) sering kali dikaitkan dengan stres, di mana gejalanya meliputi nyeri perut, kembung, diare, dan sembelit yang terjadi secara bergantian.
c. Penyerapan Nutrisi
Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Lambung selanjutnya adalah pengaruhnya terhadap cara tubuh menyerap nutrisi dari makanan. Saat dalam kondisi stres, aliran darah dialihkan dari sistem pencernaan ke otot-otot utama untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Hal ini dapat mengurangi efisiensi penyerapan nutrisi dan menyebabkan defisiensi gizi jika stres berlangsung dalam jangka panjang.
Baca Juga : Pola Makan Untuk Penderita Asam Lambung
2. Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Lambung
Beberapa kondisi pencernaan yang sering kali dipengaruhi oleh stres antara lain gastritis, ulkus peptikum, dan sindrom iritasi usus besar (IBS).
a. Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, tetapi stres juga bisa menjadi faktor pemicu. Stres kronis dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang bisa mengiritasi dan merusak lapisan lambung, menyebabkan peradangan dan rasa nyeri.
b.Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum adalah luka pada lapisan dalam lambung atau usus duodenum. Stres tidak secara langsung menyebabkan ulkus, tetapi dapat memperburuk kondisi ini. Stres meningkatkan produksi asam lambung dan mengurangi produksi mukus pelindung, membuat lapisan lambung lebih rentan terhadap kerusakan oleh asam.
c. Sindrom Iritasi Usus Besar
IBS adalah gangguan fungsi usus yang menyebabkan nyeri perut, kembung, dan perubahan pola buang air besar seperti diare atau sembelit. Meskipun penyebab pasti IBS belum diketahui, stres diketahui memainkan peran penting dalam memicu dan memperburuk gejalanya. Stres mempengaruhi motilitas usus dan sensitivitas usus, yang dapat memperburuk gejala IBS.
3. Pengelolaan Stres untuk Kesehatan Pencernaan
Sahabat mealtime, mengelola atau managemen stres adalah langkah penting yang harus kita lakukan dalam menjaga kesehatan lambung dan pencernaan kita. apa sajakah yang harus kita lakukan, berikut uraiannya:
a. Teknik Relaksasi
Teknik seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Praktik-praktik ini membantu mengurangi produksi hormon stres dan meningkatkan perasaan relaksasi.
b. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dengan meningkatkan produksi endorfin, hormon yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan.” Olahraga juga membantu meningkatkan motilitas usus dan mencegah sembelit.
c. Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Hindari makanan yang bisa memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan pedas, asam, dan berlemak tinggi. Pastikan untuk makan secara teratur dan dalam porsi yang sesuai.
d. Tidur yang Cukup
Sahabat Mealtime, kualitas tidur yang baik serta durasi tidur yang cukup menjadi langkah yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh kita. buruknya kualitas tidur, serta kurangnya jam tidur dapat meningkatkan potensi stres serta memperburuk kondisi pencernaan. tapi durasi yang cukup saja tidak cukup, harus memperhatikan kapan waktu yang baik dan waktu yang tidak baik untuk tidur. misalnya waktu pagu setelah subuh dan waktu sore menjelang magrib dapat memberikan dampak burut bagi kesehatan fisik maupun mental kita.
e. Manajemen Waktu
Mengelola waktu dengan baik dapat mengurangi beban kerja dan mencegah stres berlebihan. Buatlah jadwal yang realistis dan pastikan untuk menyediakan waktu untuk istirahat dan relaksasi.
f. Dukungan Sosial
Dukungan osial menjadi hal yang penting dalam mengelola stres. terkadang kita butuh teman curhat atau berbagi cerita kepada teman saudara atau keluarga. hal ini dapat meringankan beban fikiran kita terhadap suatu permasalahan. Berbicara tentang masalah yang dihadapi dan mencari saran dari orang-orang terdekat bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres.
g. Mengkonsumsi Mealtime Bubur Umbi Garut
Mengkonsumsi Mealtime juga dapat menjadi terapi penyembuhan masalah lambung dan pencernaan. Mealtime memiliki kandungan serat pangan yang tinggi, pati resisten yang tinggi, kandungan inulin, aneka vitamin, serta memiliki sifat dasar Mukoprotektor, antiimflamasi, antioksidan dan banyak sekali kandungan senyawa lainnya. Mealtime adalah produk Superfood yang di buat dari bahan dasar tepung umbi garut, tanpa bahan tambahan pangan seperti pengawet, pewarna, atau perisa. Dapatkan segera produk Mealtime di sini, agar lambung sehat, produktivitas meningkat.
Baca Juga : Cara Mencegah Penyakit Asam Lambung Naik
Sahabat Mealtime, Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Lambung dan pencernaan sangat signifikan. Dari peningkatan produksi asam lambung hingga perubahan motilitas usus dan penyerapan nutrisi, stres dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti gastritis, ulkus peptikum, dan sindrom iritasi usus besar. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, olahraga, pola makan sehat, tidur yang cukup, manajemen waktu, dan dukungan sosial adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan yang optimal. Dengan memahami dan mengatasi stres, kita dapat mencegah dan mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan pencernaan kita.
Referensi:
https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2023/feb/how-does-stress-affect-the-digestive-system/